“Ilmu ibarat pisau,
yang dapat anda gunakan untuk memasak atau membunuh orang”.
Ketika kita membandingkan antara hipnosis barat dan hipnosis timur, bukan berarti kita akan menilai antara baik dan buruk, benar dan salah atau ilmu putih dan ilmu hitam yang sesat. Karena kedua ilmu hipnosis tersebut merupakan ilmu yang bebas nilai, sama seperti pisau yang dapat kita gunakan untuk memasak atau membunuh seseorang. Sehingga yang baik dan buruk atau benar dan salah bukan terletak pada ilmunya namun pada pelaku yang memanfaatkan untuk kebaikan atau kejahatan.
Sekarang yang muncul di permukaan dan menjadi trend di Indonesia adalah hipnosis barat. Dengan keilmiahan yang dapat dijabarkan serta pengembangan aplikasi hipnosis untuk membantu kehidupan manusia menjadikan semua orang beramai – ramai belajar hipnosis barat tersebut. Namun berbeda dengan hipnosis tradisional, yang mulai ditinggalkan bahkan dianggap sebagai ilmu hitam dan jahat. Karna dianggap tata cara dan ritualnya terlihat primiif dan cenderung menyimpang dari kaídah kaidah beragama.
Masyarakat
Maksudnya, masyarakat
Namun, sebaliknya pengaruh negatif dari praktek hipnosis tradisional sangat mudah masuk dan kena pada masyarkat kita yang memiliki sugestifitas yang tinggi. Sihir seperti istilah santet, pelet, pengasih, teluh, guna - guna dan lain sebagainya sangat mudah masuk pada masyarakat
Dari ulasan diatas, bukan berarti kita akan mencoba memberi label yang lebih baik atau lebih buruk pada salah satu aliran hipnosis. Atau kita dibenturkan untuk memilih mana yang lebih baik dari keduanya. Namun justru ketika kita mencoba memadukan kedua hal tersebut dan berangkat dari kedua pemahaman aliran tersebut, maka akan menjadi sebuah pendekatan hipnosis yang lebih baik bagi masyarakat
disalin dari buku THE REAL ART OF HYPNOSIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar